Assalammu’allaikum
wr wb.
Salam better
untuk kita semua.Piye kabare cah,apik-apik wae tho?Pastinya,dong.Dalam postingan
saya kali ini,saya hendak menyampaikan satu hal yang menyinggung tentang agama
Islam.Yang mana mungkin dapat menjadi referensi serta renungan yang dapat kita
jadikan batu titian untuk menjadi manusia yang baik dimata manusia.Dan seorang
hamba yang beriman lagi bertaqwa di hadapan Allah SWT.Amin…Sebagaimana
diperintahkan oleh Allah agar kita selalu ber-“Fastabi’ul khairat”.Yakni selalu berlomba-lomba dalam kebaikan.Selalu berusaha untuk tidak melupakan
Allah SWT dalam keadaan apapun dan dimanapun berada.Selalu memegang teguh
ajaran Nabi Muhammad SAW.Dan selalu
meyakinkan diri bahwa”aku selalu
diawasi oleh Allah SWT,maka aku harus selalu berbuat amal shalih kepada siapaun
dan dimanapun itu berada.Serta selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.”Karena sesungguhnya orang yang berada dalam kesesatan adalah
yang serugi-ruginya manusia.Dan mereka akan kekal didalam neraka Jahannam
bersama Kaum kafir,musriykin,munafikin,dan Syaitannirrajim ngalaihim
waladdaalin.
Tanpa basa-basi
dan ini-itu,langsung saja kita masukke materi,yakni:
MENYIKAPI KESALAHAN
ORANG LAIN
Dalam berinteraksi dengan
masyarakat,mau tidak mau,suka tidak suka,sengaja atau tidak sengaja pasti akan
terjadi singgung-menyinggung dan luka-melukai perasaan.Seperti
ghibah/ghosip/menggunjing/ngrasani,dan atau-atau yang
lain.Fitnah,membohongi,dan bumbu-bumbu disana disini dan disitu.Yang entah memang
sudah sangat “merakyat”dan menjadi menu pengganti bila waktu luang dan
‘ngepasi”(B.I=pas pada saatnya).Bahkan,di setiap stasiun televisi,selalu yang
nomor satu(kalau ndak ada bal-balan/sepakbola) selalu terselip program e-n-t-e-r-t-a-i-n-m-e-n-t.Entah info
seleb lah.Entah gossip artis ter-hot.Dan selebritis ter… yang lain,yang pasti
selalu diminati.Apalagi oleh kaum Perempuan.Padahal,secara tak sengaja kita
ikut dalam pergujingan berdosa itu.Naudzubillahimindzalik.Apakah ini yang
diinginkan Islam?Why,what,how hal buruk malah peminatnya banyak?Memang ini
adalah tanda-tanda akhir zaman.Dimana manusia akan menjadi serigala bagi sesama
manusia.Mereka akan berusaha saling menghancurkan demi kepentingan pribadi.Dan
yang kuat akan menindas yang lemah.Astaghfirullah,ya Allah jangan jadikan kami
seperti itu.Jadikanlah kami orang yang sealu sabar dan bertaqwa kepada Engkau.Amin…
Nah,dalam menyikapi kesalahan
orang lain tersebut,Islam mengajarkan 3 sikap untuk meresponnya.Dimana sikap
yang pertama MINIMAL.Sikap yang kedua LEBIH BAIK.Dan yang ketiga yang
TERBAIK.Yakni:
1.)
Menahan
Marah
Ada sebuah hadist yang
bunyinya,”Dari
Abu Hurairah RA,Rasullullah SAW bersabda:ada seorang lelaki datang kepadaku dan
berkata,berilah aku wasiat,Rasul menjawab,Janganlah
engkau marah.Kemudian lelaki itu bertanya berulang kali.Rasul menjawab,janganlah engkau marah.”(HR.BUKHARI).Kata
yang dicetak tebal,menunjukkan bahwa Rasullullah benar-benar menegaskan agar
kaumnya mampu menahan marah.Karena menahan marah sama saja dengan Bendungan
ditengah arus banjir.Menahan marah sangatlah penting.Karena sia-sia kita rajin
beribadah jika kita tidak sabaran.Batu dengan
batu jika saling bertumbukan,maka keduanya akan hancur.Namun jika batu
bertumbukan dengan air,maka batu tersebut tidak akan hancur,bahkan akan melunak.Dan air pun tidak
akan rusak pula.Dari perumpamaan diatas,batu ibaratnya orang
marah.Sedangkan air ibaratnya orang sabar(menahan marah).Nah,jika pemarah dengan
pemarah saling serang. #Maka
rumusnya: M x M=H (M=Marah. H=Hancur).
Yang maknanya,orang marah dengan kita,namun kita meladeninya dengan
marah juga,maka kita akan sama-sama hancur.Kita saling serang agar musuh kita kalah.Bahkan bisa lebih parah
lagi.Bebeda jika kita menghadapi orang marah dengan #senyum dan sabar.Rumusnya( S+S) x M =D (S=Senyum,Sabar. M=Marah.
D=Damai). Lihat,betapa rugi memiliki sifat pemarah.Sudah rugi
sendiri,juga merugikan orang lain.Ckckckcckck. Marah(ghadab) juga dapat
menimbulkan dosa.Karena jika kita marah maka kita bisa menyakiti fisik atu batin
orang lain.Orang marah lebih banyak dikendalikan emosi,sehingga kadang terlihat
seperti orang bodoh.
Ada lagi sebuah hadis yang berbunyi”Tidaklah halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya
lebih dari 3 malam,keduanya bertemu tapis aling memalingkan mukanya.Dan
yang paling baik diantara keduanya ialah yang memulai lebih dulu mengucapkan
salam.”(HR.BUKHARI DAN MUSLIM).Maknanya,jika sesorang tidak mampu
menahan marah terhadap orang lain,dia boleh menghindar untuk menenangkan diri,Rasulullah
memberi waktu 3 hari karena 3 tersebut dianggap cukup untuk meredakan amarah.Setelah
itu wajib menyambung kembai tali persaudaraan dan persahabatan sesama
muslim.Dan yang terbaik diantara orang yang saling bermusuhan adalah orang yang
memulai lebih dahulu mengucap salam/bertegur sapa.
2.) Memberi Maaf
Orang yang mampu
menahan marah,belum tentu telah memaafkan.Kita diwajibkan memafkan kesalahan
orang lain.Lebih baik lagi kita memberi maaf sebelum orang itu meminta maaf.Apalagi
setelah dimintai maaf.Jangan dendam,karena dendam adalah menahan rasa
permusuhan dalamhati danmenunggu kesempatan untuk membalas.
Pemaaf adalah sikap suka memberi
maaf kepada kesalahan orang lain tanpa rasa benci dan dendam.Apa kata dunia
jika manusia tidak mau member maaf orang lain?Whata?.Allah saja sebagai
pencipta angit,bumi dan seisinya Maha Pemaaf lagi Maha Pengasih.Manusia
yang,halah,sekecil kotoran diatas tubuh virus.Sebegitu sombong,atau
gengsikahkita.Allah SWT saja yang merupakan Tuhan semesta alam yang hanya
Dialah yang berhak sombong di jagad raya
ini,mau memaafkan kesalahan hambanya sekecil buah dzarrah(Surat Al-Zalzalah)dan
seberat apapun yang bahkan sebesar bumi
seisinya.Marikit renungkan bersama.Untukapa kita ini diciptakan.Untukapakita
hidup ini.Dankepada siapa kitabersujud dan kembali.Toh,manusia tidak
ditakdirkan untuk sombong,kan?Melainkan sebagai KHALIFAH di bumi ini.Sebagai
pemimpin dan hamba Allah SWT yang taat
dan beriman.
3.)Berbuat Baik
Setelah menahan marah
dan memaafkan,sikap terbaik dalam merespon kesalahan orang lain adalah membalas
keburukkannya itu dengan kebaikan,yang dalam istilah Al-Quran disebut Ihsan,orang-orangnya disebut Muhsinin.
Sikap ketiga ini memang sikap
yang terbaik.Namun,untuk melakukannya dibutuhkan tenaga extra,latihan,pergi kesana-kesitu,Kontrol
emosi,dan usaha lain yang amat berat.Bayangkan,masak jaman gini perbuatan jahat dibalas kebaikan?Nggak
jaman kalee.Ini adalah akhir jaman,bro.Dimana itu dibalas itu.Ini dibalas
ini.Bukan ini dibalas itu seperti yang duuuluu(malah nyanyi lagunya Ungu).Tapi
balas-membalas itu bukanlah sifat yang mulia.Jika kita dihina orang dan kita
balas dengan menghinanya,maka kita sama-sama hina dengan dia.Derajat seseorang
akan diangkat oleh Alllah SWT justru dengan membalas keburukan dengan kebaikanyang
disabdakan
oleh Rasullullah SAW:
“Apakah tiada lebih baik saya beritahukan
tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan bangunan dan mengangkat derajat
seseorang?”Para sahabat menjawab:”Baik ya Rasullullah”.Lalu Rasullullah
bersabda:(1) Engkau berbuat santun kepada orang yang berbuat jahil
kepadamu;(2)Engkau memberi maaf kepada
orang yang telah zalim kepadamu.(3)Engka memberi orang yang tidak pernah
memberikan sesuatu kepadamu;dan (4)Engkau mau bersilaturrahim kepada orang yang
telah memutuskan silaturraihim denganmu.”(HR.THABRANI).
Selanjutnya,jika kita yang
melakukan kesalahan kepada orang lain,apa yang harus kita lakukan?Dalam hal ini
Allah SWT memberikan petunjuk dalam surat Ali-Imran surat ke-3 ayat ke-135:
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,mereka ingat kepada Allah,lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain daripada Allah?Dan mereka tidak meruskan perbuatan kejinya
itu,sedang mereka mengetahui.”(QS.Ali
Imran 3:135).
Maksud ayat diatas adalah bahwa
bagi siapa saja yang telah mengerjakan perbuatan keji baik teradap orang
lain maupun terhadap dirinya sendiri,hendaknya ia sadar dan taubat dari
kesalahan-kesalahannya itu.Sebaik-baikorang yang berbuat salah adalah yang
bertaubat.Taubat haruslah dilakukan
segera,tanpa ditunda-tunda.Jangan”,halah hidup masih lama.Nanti saja saat Idul
Fitri.Kan tetap diampuni Allah”.Jangan seperti itu,itu adalah perkataan orang
sombong lagi mungkar.
Taubat yang sah dan sempuran
harus memenuhi syarat berikut:
1.Menyadari kesalahan,karena
seseorang tidak mungkin bertaubat kaau dia tidak menyadari kesalahannya atau tidakmerasa bersalah.
2.Menyesali kesalahan.
3.Memohon ampun kepada Allah SWT
dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan
mengampuninya.
4.Berjanji dengan sungguh-sungguh
dan setulusnya untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
5.Menutup kesalahan masa lalu
dengan amal shaleh untuk membuktikan bahwa ia benar-benar telah bertaubat.
Demikianlah sifat orang-orang
yang bertaqwa dalam menghadapi kesalahan,baik kesalahan orang lain terhadap
dirinya,atau sebaliknya.Untuk orang-orang seperti itulah Allah SWT menjajikan
ampunan dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai.Dan orang-orang
beriman akan kekal dalam surga sebagai balasan terbaik bagi orang-orang yang
beramal.