Hello there. Test link

Negara-Negara yang Pernah Menjajah Indonesia

Sejarah Singkat Awal Imperialisme

Perkembangan dunia pada masa lampau tidak bisa lepas dari unsur imperialisme. Setelah ditemukannya metode navigasi laut yang lebih maju dan pelayaran jarak jauh, banyak negara berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Setelah kejatuhan Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada 1453, jalur perdagangan rempah melalui Jalur Sutra dan Mediterania ke Eropa dikuasai dan dibatasi oleh Turki Usmani. Negara-negara Barat yang memerlukan komoditas rempah-rempah lalu mencari rute alternatif menuju sumber rempah-rempah di Timur. Ekspedisi Portugis yang dipimpin Bartolomeu Dias pada 1488 berhasil mencapai ujung selatan Benua Afrika yang lalu diberi nama Tanjung Harapan. Lalu selanjutnya Vasco da Gama pada 1498 menggunakan rute awal Dias lalu menemukan rute menuju ke Asia dengan mengitari Afrika. Setelah menemukan rute, Portugis mulai membangun jalur perdagangan sekaligus benteng pertahanan di sepanjang jalurnya. Rival mereka yaitu Castilia dan Aragon (kelak dikenal sebagai Spanyol) menemukan rute menuju Dunia Baru berkat ekspedisi Christopher Columbus pada 1492. Setelah rute dan perdangangan mulai terbangun kuat, negara-negara Barat itu mulai memperkuat pengaruh mereka dengan monopoli dagang serta menaklukkan wilayah-wilayah sekitar untuk memperkuat posisinya. Sehingga demikian dimulailah masa imperialisme dunia yang diikuti juga oleh negara-negara Barat lain selanjutnya. 

Negara-Negara Penjajah Indonesia

Indonesia atau yang dahulu dikenal sebagai Hindia Timur atau Nusantara pun tak luput dari cengkeraman imperialisme. Negara ini tercatat tak hanya dijajah oleh satu negara saja, melainkan ada 6 negara yang pernah menancapkan panji-panjinya serta pengaruhnya di Indonesia. Selain bangsa Eropa, penjajah juga datang dari sesama bangsa Asia. Berikut ini daftar negara-negara yang pernah menjajah Indonesia: 

1. Portugis (1512 – 1602 M)

Armada Portugis di Maluku
Kedatangan Armada Portugis.
Sumber: steemit.com

Negara yang mendapatkan klaim wilayah di sebelah timur garis perjanjian Tordesillas ini menjadi negara Eropa pertama yang datang ke Asia sekaligus Indonesia. Portugis yang terletak di Semenanjung Iberia di Eropa ini bersama dengan tetangganya, Spanyol (atau saat itu masih bernama Castilla dan Aragon),  menjadi negara-negara yang mengawali penjelajahan lintas samudera secara masif di dunia yang membuka jalan bagi imperialisme global. Ekspedisi yang dipimpin Alfonso de Albuquerque menjadikannya tokoh pertama yang mengenalkan Nusantara ke dunia Barat. Setelah berhasil menaklukkan Malaka pasa 1511, Portugis memperluas penjelajahannya ke timur tempat dimana pulau rempah-rempah digadang-gadang berada. Pencarian rempah-rempah di Nusantara membawa Portugis mendarat di Maluku pada 1512. Kedatangan bangsa asing itu disambut dengan baik oleh Raja Ternate. Namun, seiring berjalannya waktu, Portugis kemudian melakukan politik monopoli tidak sehat terhadap perdagangan rempah-rempah di Maluku.

Setelah berhasil memonopoli dan memperkuat posisi di Maluku, Portugis juga memperlebar pengaruhnya ke daerah lain di Indonesia. Salah satunya yaitu pulau Jawa. Ekspansi Portugis kemudian memicu perlawanan dari kerajaan-kerajaan di seluruh Indonesia. Pada tahun 1602, Belanda datang dan mengalahkan armada Portugis yang saat itu berada di Banten. Peristiwa itu juga menandakan berakhirnya kolonialisasi Portugis di Indonesia.

2. Spanyol (1521 – 1692)

Spanyol di Indonesia
Kedatangan Spanyol di Indonesia.
Sumber: iphedia.com

Spanyol yang mendapatkan klaim atas wilayah di sebelah barat garis perjanjian Tordesillas pun pada akhirnya juga mencapai Nusantara. Berita Portugis yang menemukan Indonesia membuat bangsa Eropa lainnya tertarik untuk mendatangi Indonesia. Ekspedisi pertama yang dipimpin oleh Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Setelah itu, Spanyol kembali mengirim ekspedisi di bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinan Magellan, yang akhirnya tiba di Filipina pada April 1521. Namun, karena Magellan terbunuh di Filipina, ekspedisi dilanjutkan oleh Kapten Sebastian del Cano, yang mengarahkan kapalnya ke selatan. Pada 1521 pula, bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, tepatnya di Kepulauan Maluku. Spanyol tiba di Indonesia dan diterima dengan baik oleh Sultan Tidore, Sultan Almansur. Jika Portugis di awal kedatangannya ke Indonesia memusatkan posisinya di Ternate dan bersekutu dengan kerajaan Ternate. Sementara Spanyol bersekutu dengan kerajaan Tidore.

Keadaan saat itu sedang terjadi perselisihan antara Kerajaan Ternate dengan Kerajaan Tidore. Kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran dari hak monopoli. Persaingan antara Portugis dan Spanyol terus berlanjut, hingga pada akhirnya diadakan perjanjian Saragosa pada 22 April 1529. Perjanjian itu menyebabkan Spanyol harus angkat kaki dari Maluku dan menjadikan Filipina sebagai pusat kegiatannya. Meski demikian, Spanyol masih melakukan kolonialisasi di Sulawesi Utara di tahun 1560 dan mendirikan pos pertahanan di Manado. Pada tahun 1646, Spanyol terusir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Namun, Spanyol masih berusaha untuk menguasai Minahasa namun gagal. Hingga pada akhirnya kekuasaan Spanyol berakhir di tahun 1692

3. Belanda (1602 – 1942)

Kapal Belanda di Indonesia
Kedatangan Belanda dan Munculnya VOC.

Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah diakibatkan perang 80 tahun antara Belanda dan Spanyol sehingga Bangsa Belanda tidak dapat membeli rempah-rempah. Saat itu, Spanyol dan Portugis berada di bawah raja yang sama yaitu Phillipe II sebagai Uni Iberia (Iberian Union) selama tahun 1580-1640, sehingga Spanyol melarang Portugis untuk bertransaksi rempah-rempah dengan Belanda. Dari hal tersebut itulah, pada tahun 1595 Belanda melakukan ekspedisi ke belahan timur. Sehingga tahun 1596 dibawah kepemimpinan Cournelis de Hotman, Belanda tiba di Indonesia dengan tujuan berdagang dan mencari rempah-rempah. Kekalahan Portugis di tahun 1602, menjadi awal dimulainya kolonialisasi Belanda dengan dibentuknya Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) sebagai kongsi dagang di Batavia.

Dari negara-negara di Eropa lainnya yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda yaitu 346 tahun atau hampir 3 setengah abad. Pemerintah Belanda memberikan kekuasaan kepada VOC untuk memberlakukan hak monopoli dagang terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Akan tetap, korupsi, manajemen yang buruk, pengeluaran biaya perang, pembayaran devident dan persaingan ketat dari Inggris (east India Company) membuat runtuhnya VOC menjelang abad ke-18.

Setelah runtuhnya VOC, yang saat itu Nusantara dinamakan Hindia Belanda diserahkan kepada kepemimpinan Kerajaan Belanda di tahun 1816. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda. Pada masa ini terjadi pemberontakan besar di pulau Jawa dan Sumatera yang dikenal sebagai Perang Diponegoro atau Perang Jawa, perang ini berlangsung dari tahun 1825 sampai 1830. Salain itu juga, terjadi Perang Padri di tahun 1821 sampai 1837. Di era penjajahan Belanda dalam pemerintahan Kerajaan Belanda dibentuklah sistem tanam paksa atau cultuur stelsel dalam bahasa Belanda. Penduduk Indonesia dipaksa untuk menanam hasil-hasil perkebunan seperti biji kopi, teh, lada, dan lainnya, sebab hasil perkebunan tersebut sangat diminati oleh pasar dunia.

Pada Mei 1940 atau saat diawal terjadinya Perang Dunia II, Belanda mengalami kekalahan dan wilayahnya dikuasai oleh Nazi, Jerman. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Jepang untuk mengalahkan Belanda dan merebut Indonesia. Pada bulan Maret tahun 1942, pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan oleh Jepang dan menandakan dimulainya penjajahan oleh Jepang di Indonesia.


4. Perancis (1808 – 1811)

Penjajahan Perancis dipimpin Daendels
Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Perancis di Hindia Belanda.

Pada tahun 1795, Perancis dibawah pimpinan Napoleon menginvasi Kerajaan Belanda. Raja Belanda, Willem V van Oranje, mengungsi ke Inggris. Selanjutnya didirikanlah Republik Batavia sebagai "sister republic" dari Perancis Napoleon. Pada 1 Maret 1796, VOC yang diambang kebangkrutan dinasionalisasi oleh Belanda (Republik Batavia saat itu). Tepat tanggal 1 Januari 1800, setelah VOC jatuh bangkrut dan dibubarkan maka Hindia Belanda atau daerah kolonial Belanda jatuh ke tangan Prancis. Napoleon Bonaparte yang telah berhasil menyingkirkan Raja Willem V van Oranje mengambilalih kerajaan Belanda dan seluruh daerah kekuasaan milik Belanda lalu menjadikan saudaranya, Louis Napoleon, sebagai raja baru Belanda.

Pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirimkan Marsekal Willem Daendels ke Batavia atau sekarang adalah Jakarta sebagai Gubernur Jendral di Indonesia. Bendera Prancis kemudian dikibarkan di perahu dagang milik VOC dan itu juga menandakan awal kolonialisme Prancis di Pulau Jawa yang berlangsung selama tujuh bulan. Pemerintahan Daendels yang keras dan diktator mendapat kritikan dan membuat Napoleon memanggil kembali ke Prancis. Kemudian Louis Napoleon mengangkat Jan Willem Janssens sebagai gubernur baru. Namun, karena tidak mampu menahan serangan Inggris, kepemimpinan Janssens hanya bertahan lima bulan. Pada tanggal 18 September 1811, Janssens menyatakan kalah dari Inggris dan menandatangani perjanjian Kapitulasi Tuntang bahwa seluruh Pulau Jawa adalah milik Inggris.


5. Inggris (1811 – 1816)

Penjajahan Inggris di Indonesia
Thomas Stamford Raffles.
Sumber: Wikipedia

Kekalahan Prancis dan berakhirnya titah Napoleon sebagai kaisar Perancis menghasilkan persetujuan perjanjian oleh Janssens yang menjadi awal dimulainya penjajahan Inggris di Indonesia selama 5 tahun. Saat itu yang pemerintahan dipimpin oleh Stamford Raffles dan dia membuat kebijakan dalam hal pemerintahan, di bidang ekonomi, hukum, sosial dan ilmu pengetahuan. Di bawah pemerintahan Stamford Raffles, Indonesia mengalami banyak perubahan seperti penghapusan perbudakan, penghapusan monopoli dan kebijakan dalam hal pemerintahan dengan cara membagi pulau Jawa menjadi 16 Keresidenan. Terjadinya gejolak di Eropa terutama konflik antara Inggris dan Belanda memberi dampak pada pemerintahan Indonesia di bawah Inggris. Dengan ditandatanganinya perjanjian London yang berisi bahwa Belanda mendapat kembali wilayah Indonesia dari Inggris, menjadikan Belanda secara resmi kembali menguasai Indonesia pada tahun 1816.


6. Jepang (1942 – 1945)

Penjajahan Jepang di Indonesia
Tentara Jepang di Indonesia.
Sumber: factsofindonesia.com

Perang dunia memasuki tahun ketiga dan front Asia Pasifik semakin memanas.  Jepang dengan ambisi ke selatannya mengusir kekuatan Eropa dan menguasai Asia Tenggara datang dan menjajah Indonesia sejak 8 Maret 1942. Penjajahan Jepang memang tidak selama Belanda, namun penduduk Indonesia pada masa itu mengalami penjajahan yang tidak kalah kejam dibanding penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa lainnya. Di tahun 1942, Soekarno mendapatkan tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan. Pada masa pemerintahan negara Jepang, dibentuk Romusha atau kerja paksa sama halnya dengan yang dilakukan Belanda.

Pada awal kedatangan Jepang, rakyat Indonesia menerima dengan baik. Jepang mengaku sebagai saudara lama Indonesia sesama bangsa Asia dengan propaganda mengusir kekuatan bangsa Eropa yang telah lama mencengkeram Nusantara. Mereka bahkan membantu dalam proses memerdekakan Indonesia. Namun tidak berselang lama, Jepang mulai menunjukan kekuasaannya yang diktator dan kejam kepada rakyat Indonesia melalui programnya yaitu Romusha. Jepang berpura-pura membentuk banyak organisasi untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia salah satunya adalah organisasi kemiliteran. Padahal hal tersebut dilakukan untuk menambah tentara yang akan diperintahkan untuk melawan kekuatan Amerika dan sekutunya karena tentara Jepang sendiri mulai terdesak.

Kekalahan demi kekalahan Jepang teruma seperti Midway dan Filipina semakin mendesak Jepang. Pukulan terakhir yang mengirim ambisi Kekaisaran Jepang ke liang lahat terjadi saat Amerika Serikat memberi serangan balasan kepada Jepang dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Tiga hari kemudian Kota Nagasaki diserang dengan bom yang sama oleh Amerika Serikat. Karena sudah tidak ada pasukan dan Jepang diambang kekalahan, akhirnya Jepang menepati janjinya kepada Indonesia untuk membantu memerdekakan Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah kepada sekutu. Selanjutnya pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

*Artikel ini akan diperbarui apabila ada kesalahan atau informasi baru.

Hello there

Post a Comment

© alfisbu. All rights reserved. Diutak-atik oleh Alfisbu